Bentuk Molekul Senyawa Kimia Sederhana
Halo adik-adik. Pada tulisan kali ini, 5NChemistry akan menjelaskan dan memberikan pembahasan tentang bagaimana cara menentukan bentuk molekul dari beberapa senyawa. Untuk memahami bentuk molekul, biasanya dibutuhkan alat peraga yang digunakan sebagai model bentuk molekul, seperti penggunaan balon, clay, maupun moolymod. Sebenarnya, penentuan bentuk molekul diawali dengan membuat konfigurasi elektron atom pusat, diagram orbitalnya, proses hibridisasi, sampai ketemulah bentuk molekul dari suatu senyawa. Yuk, langsung aja disimak ya.
Mengenal Bentuk Molekul Beberapa Senyawa Kimia Sederhana
Bentuk molekul sering dianggap sulit dipahami karena memang dibutuhkan juga kemampuan dalam membayangkan bentuk real nya. Banyak metode yang digunakan untuk membantu pemahaman siswa untuk topik ini, seperti menggunakan alat peraga seperti Molymood, balon, dan clay. Namun, bentuk molekul suatu senyawa dapat diprediksi dengan menggunakan teori domain elektron ataupun teori hibridisasi.
Baca juga : Gaya Antar Molekul dan Ikatan Hidrogen
1. BeCl2
Kita bisa perhatikan bahwa Be memiliki
dua buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit 2s. Untuk
mengikat dua buah atom Cl, maka berilium harus menyediakan 2 buah orbital yang
berisi elektron tunggal, sedangkan orbital 2s sudah terisi elektron yang
berpasangan. Lalu bagaimana caranya? Kita harus ingat bahwa ada subkulit lain
setelah 2s2 yaitu 2p yang punya tiga orbital kosong. Satu elektron dari orbital
2s akan eksitasi atau ‘promosi’ ke satu orbital dari 2p sehingga tersedia dua
buah orbital yang berisi elektron tunggal dan terjadilah hibridisasi atau
pembasataran (penggabungan orbital-orbital dengan tingkat energi berbeda
menjadi tingkat energi yang sama) antara seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya dua buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka dua buah atom Cl dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp (1 orbital
dari s dan 1 orbital dari p), dan bentuk molekulnya adalah linier (tidak ada
pasangan elektron bebas ). Bentuk molekul BeCl2
2.
BF3
Konfigurasi elektron dan diagram orbital dari boron, 5B adalah sebagai berikut : Kita bisa perhatikan bahwa B memiliki
tiga buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit 2s (2
elektron) dan 2p (1 elektron). Untuk mengikat tiga buah atom F, maka boron
harus menyediakan 3 buah orbital yang berisi elektron tunggal. Namun, hanya ada
satu orbital dengan elektron tunggal (pada 2p1). Untuk menyediakan dua lagi orbital yang berisi elektron tunggal,
maka satu elektron dari orbital 2s akan eksitasi ‘promosi’ ke satu orbital dari
2p sehingga tersedia tiga buah orbital yang berisi elektron tunggal dan
terjadilah hibridisasi atau pembasataran (penggabungan orbital-orbital menjadi
tingkat energi yang sama) antara seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya tiga buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka tiga buah atom F dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp2
(1 orbital dari s dan 2 orbital dari p), dan bentuk molekulnya adalah segitiga
planar/datar (tidak ada pasangan elektron bebas).
3. CH4
Konfigurasi elektron dan bentuk
orbital dari karbon, 6C adalah sebagai berikut :Kita bisa perhatikan bahwa kabon
memiliki empat buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit
2s (2 elektron) dan 2p (2 elektron). Untuk mengikat empat buah atom H, maka
karbon harus menyediakan 4 buah orbital yang berisi elektron tunggal. Namun,
hanya ada 2 orbital dengan elektron tunggal ( pada 2p2). Untuk menyediakan tiga lagi
orbital yang berisi elektron tunggal, maka satu elektron dari orbital 2s akan
eksitasi ‘promosi’ ke satu orbital dari 2p sehingga tersedia empat buah orbital
yang berisi elektron tunggal dan terjadilah hibridisasi atau pembasataran
(penggabungan orbital-orbital menjadi tingkat energi yang sama) antara seperti gambar
berikut. Dengan tersedianya empat buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka empat buah atom H dapat masuk dan membentuk
ikatan. Maka terjadilah orbital sp3
(1 orbital dari s dan 3 orbital dari p), dan bentuk molekulnya adalah
tetrahedaral (tidak ada pasangan elektron bebas).
4. NH3
Kita bisa perhatikan bahwa nitrogen
memiliki lima buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit
2s (2 elektron) dan 2p (3 elektron). Untuk mengikat tiga buah atom H bukan lagi
masalah karena ada 3 orbital yang sudah memiliki elektron tunggal atau dengan
kata lain tidak perlu ada eksitasi elektron. Orbital 2s dan orbital 2p
mengalami hibridisasi seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya tiga buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka empat buah atom H dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp3
(1 orbital dari s dan 3 orbital dari p), dan bentuk molekulnya adalah segitiga
piramida (ada sepasang elektron bebas).
5.
H2O
Konfigurasi elektron dan diagram
orbital dari oksigen, 8O adalah sebagai berikut : Kita bisa perhatikan bahwa oksigen
memiliki enam buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit
2s (2 elektron) dan 2p (4 elektron). Untuk mengikat dua buah atom H tidak perlu
ada elektron yang harus di promosikan karena oksigen sudah mempunyai dua buah
orbital yang berisi elektron tunggal.
Orbital 2s dan orbital 2p mengalami hibridisasi seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya dua buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka dua buah atom H dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp3
(1 orbital dari s dan 3 orbital dari p), dan bentuk molekulnya adalah bentuk
V (ada dua pasang elektron bebas).
6. PCl5
Konfigurasi elektron dan diagram
orbital dari fosfor, 15P adalah adalah sebagai berikut :Kita bisa perhatikan bahwa fosfor
memiliki lima buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit
3s (2 elektron) dan 3p (3 elektron). Untuk mengikat lima buah atom Cl maka
fosfor harus menyediakan 5 orbital yang
berisi elektron tunggal, sedangkan hanya tersedia 3 orbital dengan elektron
tunggal. Jangan lupa setelah subkulit 3p masih ada subkulit 3d (bukan ke 4s –
cenderung ke 3d karena memiliki bilangan kuantum utama yang sama) yang
orbitalnya masih kosong. Maka satu elektron dari orbital 3s akan promosi ke
orbital 3d sehingga tersedia 5 orbital dengan elektron tunggal. Orbital 2s dan orbital 2p mengalami
hibridisasi seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya lima buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka lima buah atom Cl dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp3d
(1 orbital dari s, 3 orbital dari p dan 1 dari orbital d), dan bentuk
molekulnya adalah bentuk segitiga bipiramida
(tidak ada pasangan elektron bebas).
7.
SF6
Kita bisa perhatikan bahwa belerang
memiliki enam buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada subkulit
3s (2 elektron) dan 3p (4 elektron). Untuk mengikat enam buah atom F maka
belerang harus menyediakan 6 orbital
yang berisi elektron tunggal, sedangkan hanya tersedia 2 orbital dengan
elektron tunggal. Maka satu elektron dari orbital 3s dan satu elektron dari
orbital 3p akan promosi ke orbital 3d sehingga tersedia 5 orbital dengan
elektron tunggal. Lalu orbital 3s, 3p
dan 3d akan mengalami hibridisasi seperti gambar berikut. Dengan tersedianya
dua buah orbital yang berisi elektron tunggal, maka dua buah atom H dapat masuk
dan membentuk ikatan.
Maka terjadilah orbital sp3d2
(1 orbital dari s, 3 orbital dari p dan 2 dari orbital d), dan bentuk
molekulnya adalah bentuk oktahedral
(tidak ada pasangan elektron bebas).
8.
XeF4
Kita bisa perhatikan bahwa xenon
memiliki delapan buah elektron pada kulit terluarnya yang terdapat pada
subkulit 5s (2 elektron) dan 5p (6 elektron). Kita tahu bahwa golongan 8 sudah
memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Stabil bukan berarti tidak bisa
berikatan lagi. Sampai sekarang sudah banyak senyawa yang dapat dihasilkan dari
golongan gas mulia ini, salah satunya XeF4. Lalu bagaimana xenon menyediakan
empat orbital yang berisi elektron tunggal untuk diisi oleh empat atom F ?.
Begini, sebanyak dua buah elektron dari orbital subkulit 5p akan mengalami
eksitasi atau promosi ke orbital 5d sehingga menghasilkan 4 buah orbital yang
terisi elektron tunggal. Lalu orbital 5s, 5p dan 5d akan mengalami hibridisasi seperti gambar berikut.
Dengan tersedianya dua buah orbital
yang berisi elektron tunggal, maka dua buah atom H dapat masuk dan membentuk
ikatan.
Maka terjadilah orbital sp3d2
(1 orbital dari s, 3 orbital dari p dan 2 dari orbital d), dan bentuk
molekulnya adalah bentuk segi empat datar
(ada dua pasangan elektron bebas).
Baca juga : Gaya Antar Molekul dan Ikatan Hidrogen
Demikian pembahasan saya tentang bentuk molekul beberapa senyawa
dengan menggunakan teori hibdridisasi. Semoga bermanfaat terutama buat kalian
yang sedang mempelajari materi ini.
Terima kasih.
5NChemistry
Wahhh, keren bangett, bermanfaat buat yang lagi sekolah nihh
BalasHapusMantep banget nihh, makasih boss
BalasHapus